Jumat, 12 Oktober 2012

Saatnya beranikan diri untuk public speaking!

Leave a Comment
Sebagai aktivis dakwah, setiap saat kita dituntut untuk melakukan public speaking (PS). Bahkan bisa dikatakan, public speaking adalah aktivitas sehari-hari para aktivis dakwah. Bukan hanya ketika di forum mengisi pengajian, atau mengisi forum tarbiyah pekanan, atau saat menyampaikan paparan dalam rapat, namun juga interaksi sosial keseharian kita dengan masyarakat, semua memerlukan kemampuan public speaking.
Agar public speaking yang kita lakukan lebih bisa mencapai tujuan seperti yang diharapkan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Di antara faktor penting untuk menunjang kesuksesan public speaking adalah :



1. Niat yang ikhlas
Anda tidak sedang mencari popularitas, anda tidak sedang mencari tepuk tangan aplause, anda tidak sedang mencari pujian dan menghindari caci maki. Yang sedang anda lakukan adalah dakwah kepada Allah. Menapaki jalan Rasulullah. Menapaki jalan generasi sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan para a’immatul mujahid dakwah. Maka, i’malu, fasayarallahu a’malakum. Lakukan public speaking dengan niat yang ikhlas karena Allah.
2. Penguasaan materi PS
Anda tidak sedang melawak dengan mencari lelucon, anda tidak sedang ngerumpi dengan mencari gosip, yang anda lakukan adalah menyampaikan pesan. Maka pesan anda akan diterima dengan baik dan mudah oleh audiens apabila anda menguasai materinya.
3. Penguasaan teknik PS
Anda pernah menyaksikan ceramah yang membosankan? Khutbah yang membuat mengantuk? Pembicara dalam seminar yang membuat orang lebih senang mengobrol dengan teman sebelah? Apakah karena materi tidak menarik? Apakah karena pembicaranya tidak bermutu? Belum tentu. Sangat mungkin, yang terjadi adalah tidak dikuasainya teknik public speaking. Pembicara seperti berbicara untuk dirinya sendiri, dan tidak berinteraksi dengan audiens.
4. Latihan PS
Perhatikanlah para pemain teater panggung. Mereka berlatih dengan serius. Mereka melakukan olah vokal, latihan ekspresi wajah, ekspresi pandangan mata, ekspresi tubuh, melatih intonasi, volume suara, juga tempo. Mereka berlatih mencari kosa kata, mengeja dan mengucapkannya dengan berbagai irama. Padahal, setelah mereka mahir, yang akan dilakukan adalah pentas drama, yang belum tentu memiliki muatan pesan dalam kebaikan. Mengapa pelaku dakwah tidak melatih dirinya?
5. Aplikasi PS
Setelah melakukan latihan, aplikasikan dalam dakwah anda. Dalam dakwah fardiyah, dalam pergaulan sosial, pertemuan PKK dan Dasawisma, memberi materi daurah, seminar, halaqah, diskusi publik, rapat, dan lain sebagainya. Semakin banyak jam terbang, akan semakin menguasai teknik public speaking. Bahkan anda akan menemukan hal-hal baru, dan menciptakan teori-teori baru dari pengalaman anda.

Referensi: http://cahyadi-takariawan.web.id/?p=2560

0 komentar:

Posting Komentar