Kamis, 14 November 2013

Sikap Da'i Menghadapi Ujian dan Fitnah

Leave a Comment
Kehidupan seorang dai sarat dengan ujian dan fitnah karena aktivitasnya sarat dengan aksi-aksi menyeru, mengajak kepada kebaikan dan memperbaiki kemunkaran. Aktivitas dakwah tersebut akan menyebabkan pihak tertentu (ahlul bathil) terganggu dan merasa dirugikan.
Kehidupan seorang dai sarat dengan ujian dan fitnah karena itu sunnatu dakwah yang akan menjadi realitas berulang, sebagaimana firman Allah dalam beberapa ayat Al-Quran:
 حَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَوَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, lalu kemudian mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-Ankabut: 2-3)
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللهِ أَلآَ إِنَّ نَصْرَ اللهِ قَرِيبُُ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, bahwa pertolongan Allah itu Amat dekat. (Al-Baqarah: 214)
Read More...

Sejarah Singkat Ilmu Ushul Fiqh

Leave a Comment
Di masa Rasulullah saw, umat Islam tidak memerlukan kaidah-kaidah tertentu dalam memahami hukum-hukum syar’i, semua permasalahan dapat langsung merujuk kepada Rasulullah saw lewat penjelasan beliau mengenai Al-Qur’an, atau melalui sunnah beliau saw.
Para sahabat ra menyaksikan dan berinteraksi langsung dengan turunnya Al-Qur’an dan mengetahui dengan baik sunnah Rasulullah saw, di samping itu mereka adalah para ahli bahasa dan pemilik kecerdasan berpikir serta kebersihan fitrah yang luar biasa, sehingga sepeninggal Rasulullah saw mereka pun tidak memerlukan perangkat teori (kaidah) untuk dapat berijtihad, meskipun kaidah-kaidah secara tidak tertulis telah ada dalam dada-dada mereka yang dapat mereka gunakan di saat memerlukannya.
Setelah meluasnya futuhat islamiyah, umat Islam Arab banyak berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain yang berbeda bahasa dan latar belakang peradabannya, hal ini menyebabkan melemahnya kemampuan berbahasa Arab di kalangan sebagian umat, terutama di Irak . Di sisi lain kebutuhan akan ijtihad begitu mendesak, karena banyaknya masalah-masalah baru yang belum pernah terjadi dan memerlukan kejelasan hukum fiqhnya.
Dalam situasi ini, muncullah dua madrasah besar yang mencerminkan metode mereka dalam berijtihad:
  • Madrasah ahlir-ra’yi di Irak dengan pusatnya di Bashrah dan Kufah.
  • Madarasah ahlil-hadits di Hijaz dan berpusat di Mekkah dan Madinah.
Read More...

Kronologi Kudeta Mursi, diungkapnya

Leave a Comment
Tim pengacara Presiden Mursi mengadakan konferensi pers hari ini, Rabu (13/11/2013). Dalam konferensi ini, disebutkan bahwa Presiden Mursi mengirimkan pesan kepada seluruh rakyat Mesir. Berikut pesan tersebut:
“Rakyat Mesir yang mulia, aku ingin menyampaikan kepada kalian gambaran peristiwa yang terjadi pada tanggal 3 Juli. Peristiwa itu adalah sebuah pengkhianatan kepada rakyat. Apa yang terjadi adalah sebuah kudeta militer.
Kudeta adalah sebuah kejahatan yang melanggar undang-undang dan peraturan dalam menggerakkan militer. Kudeta adalah perbuatan mengkhianati Allah swt. dan Rasul-Nya saat menteri pertahanan melakukan sumpah jabatannya. Kudeta juga perbuatan mengkhianati rakyat, karena telah memecah rakyat Mesir padahal mereka adalah sebuah keluarga.
Read More...

Hari Asyura dan Kebinasaan Orang-orang Dzalim

Leave a Comment
Kedhaliman dengan segala bentuknya adalah hal yang sangat dibenci dalam Islam. Walaupun yang didhalimi bukanlah orang-orang Islam. Karena Allah swt. berfirman dalam sebuah hadits qudsi: “Sesungguhnya Aku tidak akan berbuat dhalim. Aku juga jadikan kedhaliman sebagai sesuatu yang haram kalian lakukan. Maka janganlah kalian saling mendhalimi.”
Ketika pindah ke Madinah, Rasulullah saw. mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram (Asyura). Beliau bertanya, dan mereka menjawab, “Ini adalah hari baik. Ini adalah hari Allah swt. menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya (Firaun). Oleh karena itu Nabi Musa as. melaksanakan puasa pada hari ini.”Rasulullah saw. berkata, “Aku lebih berhak atas Nabi Musa daripada kalian.” Maka Rasulullah saw. pun berpuasa dan memerintahkan umat Islam untuk mengikutinya.
Read More...

Kebaikan pendengki akan terkuras.

Leave a Comment
Hasad atau iri-dengki merupakan satu dari sekian penyakit yang mematikan. Bagaimana tidak, penyakit tersebut, seperti diidentifikasikan oleh Ibnu Hajar, sebagaimana dinukilkan dari kitab Fath al-Bari, seseorang tidak ingin nikmat yang diimiliki orang lain itu bertahan lama.

Bila perlu, segera hilang dari tangannnya. Bahkan, ganti berpindah ke pangkuan pelaku hasad tersebut. Apa dan bagaimana hal ihwal hasud? Topik ini dibahas oleh Mushthafa al-Adawi dalam karyanya yang berjudul, Fiqh al-Hasad.

Sekalipun uraiannya tidak selengkap layaknya sebuah eknsiklopedi, tetapi besutan sosok yang akrab disapa Abu Abdullah itu cukup lengkap dengan bahasa yang renyah dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Ini penting lantaran dengki menyerang siapa pun, tak peduli latar belakangnya.

Read More...

Etos Mujahadah

Leave a Comment
Ijtihad, mujahadah, dan jihad merupakan  tiga pilar kunci kemajuan Islam. Ketiga kata ini memiliki akar yang sama, yaitu j-h-d, yang berarti mengerahkan segala daya upaya untuk mengatasi kesulitan dan permasalahan.

Ijtihad adalah kunci kemajuan pendidikan dan pemikiran intelektual; mujahadah merupakan kunci kemajuan mental dan spiritual; sedangkan jihad merupakan kunci kemajuan ekonomi, politik, budaya, dan sosial.
  
Kemajuan yang diwujudkan melalui ijtihad dan jihad  harus ditopang oleh etos mujahadah. Karena mujahadah merupakan penggerak sekaligus pengendali dinamika ijtihad dan jihad.

Read More...