Kamis, 14 November 2013
Sikap Da'i Menghadapi Ujian dan Fitnah
Sejarah Singkat Ilmu Ushul Fiqh
- Madrasah ahlir-ra’yi di Irak dengan pusatnya di Bashrah dan Kufah.
- Madarasah ahlil-hadits di Hijaz dan berpusat di Mekkah dan Madinah.
Kronologi Kudeta Mursi, diungkapnya
Hari Asyura dan Kebinasaan Orang-orang Dzalim
Kebaikan pendengki akan terkuras.
Bila perlu, segera hilang dari tangannnya. Bahkan, ganti berpindah ke pangkuan pelaku hasad tersebut. Apa dan bagaimana hal ihwal hasud? Topik ini dibahas oleh Mushthafa al-Adawi dalam karyanya yang berjudul, Fiqh al-Hasad.
Sekalipun uraiannya tidak selengkap layaknya sebuah eknsiklopedi, tetapi besutan sosok yang akrab disapa Abu Abdullah itu cukup lengkap dengan bahasa yang renyah dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Ini penting lantaran dengki menyerang siapa pun, tak peduli latar belakangnya.
Etos Mujahadah
Ijtihad adalah kunci kemajuan pendidikan dan pemikiran intelektual; mujahadah merupakan kunci kemajuan mental dan spiritual; sedangkan jihad merupakan kunci kemajuan ekonomi, politik, budaya, dan sosial.
Kemajuan yang diwujudkan melalui ijtihad dan jihad harus ditopang oleh etos mujahadah. Karena mujahadah merupakan penggerak sekaligus pengendali dinamika ijtihad dan jihad.
Sabtu, 06 Juli 2013
Mengembalikan Proses Tazkiyah Dalam Sistematika Tarbiyah
“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.(QS. Al-Baqarah. 129)
Sejenak mungkin kita akan berpikir, mengapa sosok Nabi Ibrahim kemudian memunajatkan doa yang termaktub di atas. Al-Qur’an merekam dengan akurat doa Nabi Ibrahim, dimana saat itu Ia dan Ismail tengah membangun kiblat ibadah umat Islam; Ka’bah. Dari petikan ayat di atas kita dapat melihat ada sebuah kegelisahan mendalam yang terdampar jauh dalam palung hati seorang Ibrahim, ada sebuah harapan di kemudian hari ketika mereka tak bernyawa lagi. Yang menjadi pertanyaan besar bagi kita, apa kegelisahan dan harapan itu?
Secara gamblang setidaknya Ibrahim memohon 3 hal besar kepada Allah SWT pada saat itu, yakni: 1) Ibrahim memohon agar kelak Allah SWT melahirkan seorang Rasul bagi anak cucunya yang akan menjadi penyampai wahyu Allah SWT; 2) kemudian Rasul tersebut mengajarkan makna dan hikmah wahyu tersebut; dan 3) terwujudnya proses menyucikan (tazkiyah) hati seorang insan.
Jika kita merujuk pada sejarah, kejahiliyahan bangsa Arab pada saat sebelum di utusnya Rasulullah SAW disebabkan hilangnya proses tarbiyah atau pendidikan yang begitu lama. Adanya rentang waktu ribuan tahun atara Ismail dan Muhammad, sehingga umat saat itu tak mampu membimbing diri menuju kemuliaan hati. Maka dari itu, wajar ketika Ibrahim memanjatkan doa di atas, karena Ia telah mampu melakukan prediksi akurat tentang kondisi umat akhir zaman.
Dari kondisi di atas kita dapat menyusun sebuah hipotesa bahwa tarbiyah adalah sebuah proses mutlak jika sebuah bangsa ingin membangun peradaban yang berlandaskan moralitas dan keanggunan pribadi. Karena pada hakikatnya peradaban yang dibangun hanya berasaskan logika hanya akan tampak kuat di luar, tetapi sesungguhnya begitu keropos internalnya, ini bisa kita lihat dari role model peradaban Persia dan Romawi yang landasannya adalah imperialisme-tirani.
Beranjak dari tarbiyah, maka kita wajib melewati proses-prosesnya agar mampu menghasilkan output yang mendekati ideal. Doa Nabi Ibrahim di atas telah mendeskripsikan poin-poin proses yang mesti dijalani. Jika kita ‘peras’ poin-poin tersebut maka 3 proses yang ada yaitu: 1) Tilawah (membaca); 2) Ta’lim (mengajarkan); dan 3) Tazkiyah (menyucikan). Tetapi proses yang ditawarkan Ibrahim sebagai nabi dan rasul tidak serta-merta Allah SWT terima secara mutlak, dan Ibrahim pun tahu diri dengan posisinya sebagai hamba yang hanya bisa memohon, maka ending dari ayat tersebut yakni kalimat “Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Sehingga, doa Ibrahim tersebut Allah SWT ijabah pada masa Muhammad menyebarkan Islam, dan Al-Qur’an merangkumnya dengan apik pada ayat berikut:
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”.
(QS. Al-Baqarah. 151)
Ayat penyempurna di atas mengandung makna bahwa proses yang ditawarkan Ibrahim melalui mekanisme doanya merupakan proses yang telah mendekati ideal, tetapi kemudian Allah SWT menyempurnakannya dengan mengubah sistematikanya menjadi: Tilawah, Tazkiyah, dan Ta’lim. Sehingga proses tazkiyah lebih didahulukan dibanding ta’lim.
Firman penyempurna di atas menjawab pertanyaan mengapa kemudian, ketika seorang mempelajari ilmu Islam yang berkaitan dengan amal dan ibadah selalu diawali dengan pemahaman mengenai tazkiyah. Bila kita membaca kitab-kitab fiqh, selalu diawali atau ditekankan mengenai thaharah (bersuci) yang merepresentasikan penyucian diri secara fisik, begitu pula jika kita mempelajari ilmu hadist, bab pertama yang akan kita temui dapat dipastikan hadist tentang niat yang substansinya mengenai penyucian diri secara hati. Mengapa hal ini kemudian menjadi fundamental?
Setidaknya Allah ingin menyampaikan ibrah bahwa setiap ibadah yang bersifat ritual dalam Islam tidak akan diterima menjadi sebuah pahala tanpa disertai raga yang suci. Sebuah amalan kebajikan tak kan membuahkan kemaslahatan akhirat tanpa adanya kesucian niat atau keikhlasan. Maka dari itu, menjadi sesuatu yang wajar bila tazkiyah mesti dilakukan lebih dulu sebelum seseorang menerima pelajaran tentang pedoman hidup, karena disadari atau tidak, tanpa kemurnian hati yang hakiki nasehat-nasehat yang diberi hanya akan membeku dalam hati. Tanpa kesucian jiwa, tausyiah-tausyiah seolah angin lalu belaka. Bahkan terkadang, sebuah tangisan hanya menjadi topeng sendu tanpa ruh penyesalan.
Tarbiyah, sebagai sebuah paket penting dalam merekonstruksi umat harus melewati tahapan ini tanpa meninggalkan satu fase pun. Karena telah banyak fenomena menampakkan, seorang yang di tarbiyah dengan membaca serta langsung diajarkan mengenai pedoman hidup tanpa diawali dengan tazkiyah, maka ia akan menyadingkan amar ma’ruf dengan kemungkaran.
Akhirnya, refleksi perang Uhud pun juga menjadi sebuah pelajaran penting bagi para da’i. Bila dalam hati Rasulullah tidak dilakukan penyucian oleh Allah SWT melalui perantara Jibril, boleh jadi Rasulullah tidak akan pernah menerima keislaman Khalid bin Walid yang pada perang Uhud telah menjadi garda terdepan memberangus pasukan muslim beserta 70-an hafidz Al-Qur’annya.
Hayrunizar
Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat Al-Quds Universitas Sriwijaya
Sumber : http://www.islamedia.web.id/2013/06/mengembalikan-proses-tazkiyah-dalam.html
Dialog Ikhwan PKS dengan Syabab HTI
Ba'da Sholat Dhuhur, hujan masih mengguyur kawasan Setiabudi Kuningan Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2013). Sambil menunggu hujan reda, para jamaah sholat dhuhur ada yang memilih ngobrol dengan jamaah lain di serambi masjid. Dari sinilah kisah nyata ini terjadi, obrolan antara kader PKS dan Syabab HTI.
Kader PKS : Akhi, bagaimana kabarnya? Sehatkan?
Syabab HTI : Alhamdulillah sehat.
Syabab HTI : ada kegiatan apa saja nih menjelang 2014? Siapa tau bisa bantu-bantu angkat-angkat.
Kader PKS : yah kegiatan masih seperti biasa akh, saat ini ranting PKS disini lagi banyakin agenda kajian. Antum mau gabung?
Syabab HTI : kajian apa akh?
Kader PKS : Kajian Hadits, setiap malam rabu, di Mushola.
Syabab HTI : wah boleh juga tuh, tapi sayang malam rabu saya ada agenda kajian dengan Syabab HTI lainya.
Kader PKS : Subhanallah, semakin semangat ya akh di HTI.
Syabab HTI : Benar sekali akhi, disini yang dibahas dalam tentang
syariah dan Khilafah. Membahas juga solusi mengatasi problem kapitalis.
Kader PKS : kemarin pas demo RUU Ormas, temen2 di HTI luar biasa yah.
Syabab HTI : benar sekali akhi, kemarin kita semua dikerahkan turun
kejalan untuk menolak, jangan sampai UU gaya orde baru ada kembali.
Kalau UU Ormas itu disahkan, kita bisa dicurigai tuh ngobrol diserambi
masjid dan kemudian ditangkap.
Kader PKS : yup akhi, sangat membahayakan.
Syabab HTI : Alhamdulillah akhirnya DPR membatalkan RUU Ormas ini, saya
salut sama PKS yang tetap konsisten menjadi jembatan bagi kita untuk
menyampaikan aspirasi.
Kader PKS : yah itulah mengapa kita terjun di demokrasi akh, ga semuanya jelek kan ? hehe
Syabab HTI : yups, tapi yang namanya demokrasi tetep saja yang
mayoritas yang menang. Saya paling benci sama para politisi sekuler yang
ingin membuat UU yang menyerang Umat Islam.
.................
Hujan mulai reda.
Syabab HTI : ok akhi, saya duluan yah, hujan sudah mulai reda. Oh yah,
kalau butuh bantuan tenaga angkut2 kalau baksos Insya Allah saya siap
bantu, ga usah sungkan-sungkan.
Kader PKS : Alhamdulillah, terima kasih banyak akhi. Salam buat syabab HTI yang lain.
Pembicaraan berakhir dengan senyuman dan jabat tangan. Subhanallah
inilah Ukhuwah, perbedaan langkah tak membuat saling benci, namun saling
menguatkan.
Kiriman dari akh Muhamad
Sumber: http://www.islamedia.web.id/2013/04/true-story-obrolan-ringan-kader-pks.html
Moursi, Sang Khalifah itu!
Mana kolam renang yang dahulu katanya diperintahkan istri Presiden untuk dibangun di dalam istana Ittihadiyah? Tidak terbukti. Istri Presiden Moursi memilih hidup biasa, tidak pernah memposisikan sebagai ibu negara yang ikut campur urusan kenegaraan.
Tajammu' Al-Khamis yang selama era Mubarak menjadi camp militer yang menegangkan, hingga jalan raya yang selalu dilewati rezim Mubarak berubah menjadi benteng militer, dimana tak seorang pun boleh mendekati atau berfoto di dekatnya, bahkan sinyal Telpon seluler menjadi kacau. Kini berlaku seperti biasa, karena Moursi lebih memilih tinggal dan menempati flatnya yang ia sewa dengan uang sendiri.
Apakah ada anggota keluarga Presiden yang tinggal menempati istana kepresidenan dan menikmati hidup borju dengan fasilitas istana? Tak satupun ada, keluarga Moursi memilih hidup bersahaja, laksana warga negara biasa lainnya.
Apakah saudara-saudara kandung dan kerabat Moursi ada yang berubah status dari petani yang menempati rumah-rumah sederhana di kampung, apakah ada yang berubah menjadi direktur atau memimpin BUMN/BUMD atau menjadi calo-calo proyek? Tak seorang pun dari saudara Moursi yang menikmati kesempatan itu. Malah putra Moursi ikut melamar pekerjaan di salah satu agency Egypt Air, dengan gaji hanya 1.5 juta rupiah.
Adakah ibu hamil yang melahirkan di kendaraan saat menuju ke rumah sakit atau orang yang meninggal dalam perjalanan ke RS, karena jalan ditutup oleh rombongan presiden Moursi yang mau lewat seperti lumrah terjadi di masa Mubarak? Belum pernah ada laporan dan pengaduan ini. Diyakini, tidak ada. Karena rombongan kepresidenan tidak terlalu banyak dengan Paspampres yang jumlahnya secukupnya.
Ingatkah kalian pada Amru Adib, yang harus menderita bertahun-tahun lamanya, hanya karena ia mengucapkan satu kata yang dirasa menyinggung putra Mubarak, Gamal. Satu tahun penuh ia mengiba hingga menjilat sepatu Shafwat Syarif, menteri penerangan Mubarak untuk melobi Mubarak memaafkannya? Justru Moursi tidak dan enggan menggunakan haknya sebagai Presiden atas caci maki, hinaan, pelecehan kaum sekuler-liberal dan muslim ambigu yang tidak pernah berhenti.
Moursi, satu-satunya Presiden yang memerintahkan untuk tidak memampangkan foto-foto dirinya di seluruh Mesir. Padahal beberapa kalangan, belum jadi apa-apa saja, fotonya sudah dipampang!!
Jika khalifah itu ada, bukankah sifat-sifat yang terbaik mereka adalah seperti itu? Lalu khalifah yang mana lagi yang kita inginkan? Selamanya demokrasi itu mubah. Sebagaimana khilafah adalah mubah. Bisa menjadi haram atau wajib tergantung siapa dan untuk apa!
Jadi, masihkan kita mau tertipu, membiarkan era demokrasi dinikmati orang-orang berpikiran Yahudi-Nasrani yang enggan mengabdi ke masyarakat?
Wallahu A'lam.
Sumber: http://www.islamedia.web.id/2013/05/moursi-sang-khalifah-itu.html
Jumat, 05 Juli 2013
Catat Wahai Sejarah!!
Catat Wahai Sejarah !
Militer membiarkan Mubarak selama 18 hari sejak ratusan oposan tewas berjatuhan,tetapi mereka hanya memberi waktu 48 jam saja kepada Mursi pasca tewasnya puluhan pendukung.
Catat Wahai Sejarah !
Kantor Kerajaan Saudi tidak berkomentarterhadap revolusi Januari hingga kini,Tetapi dia paling dulu memberi ucapan selamat sejenak setelah pengumuman Kudeta Juni
Catat Wahai Sejarah !
Emirat membekukan hubungan dengan Mesir setelah kejatuhan Mubarak,Tetapi dia serta merta menggelontorkan bantuan bensin, solar, dan bantuan makanan setelah kejatuhan Mursi
Catat Wahai Sejarah !
Mubarak dan aparatnya bebas merdeka berbulan-bulan setelah revolusi Januari sebelum akhirnya mereka dipenjarakan,
Tetapi Mursi dan aparat pembantunya langsung ditahan, justru sebelum kudeta diumumkan
Catat Wahai Sejarah !
Kita biarkan beberapa bulan sejak 25 Januari, kita menuntut kejatuhan pemerintah setelah kejatuhan simbol -simbolnya,
Tetapi sekarang kita tidak menemukan simbol apapun untuk dijatuhkan setelah Mursi
Catat Wahai Sejarah !
Kepolisian yang bersih menarik diri setelah kejatuhan Mubarak
Tetapi mereka mendadak garang setelah kejatuhan Mursi
Catat Wahai Sejarah !
Militer tidak mampu mengamankan negara selama kurun 2,5 tahun pasca Mubarak
Tetapi mereka mampu mengamankan negara dalam tempo 2,5 jam pasca Mursi
Catat Wahai Sejarah !
Syekh Al-Azhar menolak keluar mejadi hakim pada peristiwa 25 Januari,
Tetapi dia mendukung pencopotan Mursi pada 30 Juni untuk menjaga perdamaian umum
Catat Wahai Sejarah !
Uskup melarang umat Kristiani turun pada 25 Januari,
Tetapi dia terlibat dalam pengumuman kudeta 30 Juni
Catat Wahai Sejarah !
TV Mesir menjawab di atas jembatan Qasr al-Nil, dan mendistorsi para pemberontak pada 25 Januari,
Tetapi mereka menyiarkan langsung Tahrir Square pada 30 Juni
Catat Wahai Sejarah !
Para artis dan seniman seronok menyuarakan duka tangis atas Mubarak pada 25 Januari,
Tetapi mereka justru berpesta pora gembira atas Mursi pada 30 Juni
Catat Wahai Sejarah !
Sisa-sisa demonstran tidak bisa masuk ke Tahrir Square pada 25 Januari melalui Camel Back
Tetapi mereka dengan luluasa memasukinya pada 30 Juni
Catat Wahai Sejarah !
Saya menuliskan ini dalam keadaan frustasi,
Suatu hari nanti saya kembali menulis dalam keadaan gembira
Saya mengundang Anda untuk menyempurnakan paragraf “Catat Wahai Sejarah !”
Catatan dari Syekh Aidh Al Qarni
Kamis, 04 Juli 2013
Dosa - dosa Mursi
Mengapa kalangan liberal sangat getol berusaha menjatuhkan Presiden Mesir DR Muhammad
Mursi?
Salah seorang pembaca bersamadakwah mengirimkan tulisan menarik tentang "Dosa-dosa Presiden Mesir DR Muhammad Mursi".
Bisa jadi, opini yang dikirim melalui fanpage
ini benar adanya. Bahwa 'dosa-dosa' inilah yang membuat pemerintahan Mursi
digoyang. Berikut tulisan lengkapnya:
1. Dosa Mursi itu adalah karena dia bisa mengantarkan Mesir dalam setahun
ke arah swasembada pangan. Yang dulu
zaman mubarak gandum hanya boleh diproduksi dalam negeri sebanyak 20 % paling banyak, sekarang sudah melampai 60 %.
Dulu harus mengimpor ke Amerika, sekarang Mursi mengimpor dari negara yang dia inginkan, yang lebih
menguntungkan rakyat. Kondisi ini mampu menghemat belanja negara sampai milyaran dollar pertahun sekaligus meningkatkan perekonomian petani.
2. Dosa Mursi adalah karena mengembangkan terusan Suez menjadi pasar bebas dunia. Yang
dulu di zaman mubarak hanya menghasilkan uang sebanyak 5.6 milyar dollar pertahun, akan
meningkat 100 milyar dollar pertahun.
3. Dosa Mursi adalah menaikkan gaji PNS dan
pensiunan sebanyak 200 % lebih, sementara
harga-harga barang bisa
dipertahankan tidak naik, sehingga PNS jadi lebih makmur.
4. Dosa Mursi adalah membangun pabrik samsung terbesar di Arab di provinsi Bani
Suwef, sehingga harga barang elektronik menjadi murah.
5. Dosa Mursi adalah membuat pabrik mobil sendiri sehingga untuk tahun-tahun ke depan tidak perlu lagi mengimpor mobil.
6. Dosa Mursi adalah membuat pabrik senjata sendiri sehingga tidak perlu lagi mengimpor senjata-senjata rongsokan dari Amerika.
7. Dosa Mursi adalah membuat pabrik innar
(sejenis tablet/ipad), sehingga seluruh rakyat
nanti bisa mencicipi enaknya memakai barang elektronik bermutu dengan harga
terjangkau.
Anak-anak sekolah bisa belajar pakai alat canggih.
8. Dosa Mursi adalah mampu mempertahankan, bahkan menambah cadangan devisa Mesir yang sebelumnya sudah di ambang kebangkrutan.
9. Dosa Mursi terbesar adalah dia selalu shalat
berjamaah di mesjid, hafal al Qur'an, selalu tahajjud dan sabar terhadap segala caci maki.
10. Dosa Mursi adalah mendukung perjuangan
Palestina, Suriah dan Myanmar.
11. Dosa Mursi yang tidak kalah parahnya
mengeluarkan Mesir dari rongrongan kekuasaan
militer dalam 40 hari, di mana Erdogan butuh
bertahun-tahun untuk melakukan itu.
12. Dosa Mursi meningkatkan harga diri negara Mesir di hadapan negara Arab lain bahkan dunia.
Hingga Mesir jadi negara yang diperhitungkan.
13. Dosa Mursi adalah berusaha mengembangkan tenaga nuklir dan tenaga matahari sebagai energi alternatif di Mesir.
14. Dosa Mursi adalah karena ia mampu menarik investor luar negeri dan mempertahankan
kepercayaan asing di Mesir.
15. Dosa Mursi adalah membuka kembali jalan darat antara Mesir dan Sudan sehingga kerja sama
dalam bidang ekonomi kedua negara akan
meningkat.
16. Dosa Mursi adalah mampu membuka
lapangan kerja baru untuk 600 ribu lebih orang pengangguran.
17. Dosa Mursi adalah berusaha mengembalikan harta yang dibawa kabur ke luar negeri oleh Husni Mubarak dan antek-anteknya.
18. Dosa Mursi adalah menegakkan peradilan yang sebenarnya dan berusaha menghabisi
kecurangan.
Dan banyak lagi dosa-dosanya yang tidak bisa
kita sebutkan satu persatu yang membuat lawan politik, terutama Amerika dan Israel jadi meradang.
Karena dosa-dosa itulah maka Mursi
digulingkan oleh sisa-sisa antek Mubarak, liberal, sekuler, komunis, dan Kristen
Koptik serta muslim ambigu. Mereka memandang Mursi
sudah gagal mengantarkan Mesir ke
arah kehancuran.
Itulah logika yang ada dalam kehidupan sekarang.
[Dari seorang mahasiswa Mesir via Ria Syamil Yuliasari]
Selasa, 01 Januari 2013
Ada apa dengan 1 Januari?
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًۭا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.
Merujuk pada Ayat dan hadits di atas, maka alangkah baiknya kalau kita seharusnya tabayun (kroscek) dahulu asal muasal dari perayaan tahun baru masehi.
Kenapa harus 1 Januari? Dan budaya dari kaum apakah perayaan tersebut?
Hal itu dimaksudkan agar kita tidak terjebak oleh ketidaktahuan kita yang akan menyebabkan kita terlempar ke dalam kesesatan.